STT Garut Gelar Program Kursus Bina Usaha

Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Garut, menggelar program kursus bina usaha diikuti 21 peserta calon instruktur, di gedung aula STT Garut, Sabtu (21/9/2019).

Program tersebut merupakan bagian dari kerjasama program pengabdian kepada masyarakat antara STT Garut dengan pengurus Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Garut, sebagai rangkaian upaya rintisan Satuan Karya Pramuka Informatika di Garut sejak tahun 2016.

Hadir diacara pembukaan program kursus bina usaha Drs Nurdin Yana, M.H. mewakili Bupati Garut, Ahmad Bajuri, SE, MM, Ketua Pengurus Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Garut, Ketua STT Garut Dr Hilmi Aulawi, M.T., Plt Diskominfo Garut Drs Diar Cahdiar Antadireja, M.Si, dan Yadi Arriyadi, M.Si mewakili kepala Dinas Koperasi dan UKM kabupaten Garut.

Narasumber dan peserta program kursus bina usaha STT Garut

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STT Garut, Rinda Cahyana, M.T., mengatakan program kursus bina usaha diselenggarakan sebagai tindak lanjut permintaan Gubernur Jawa Barat kepada Gerakan Pramuka di wilayah Jawa Barat agar anggota Pramuka dapat berpartisipasi dalam program desa digital sebagai administrator dan wirausahawan.

“Program ini diberikan kepada calon instruktur Satuan Karya Pramuka Informatika yang berasal dari beberapa kecamatan di kabupaten Garut. Bentuk pembelajaran yang digunakan dalam program tersebut adalah praktikum dan dilaksanakan setiap hari Sabtu mulai tanggal 28 September 2019 hingga 16 November 2019. Dengan demikian, program ini merupakan program Pengabdian kepada Masyarakat untuk membantu program pemerintah yang dilaksanakan lebih dari satu bulan secara terprogram,” terangnya, disela-sela acara pada Poros Garut.

Pada dasarnya, lanjut Rinda Cahyana, program kursus bina usaha ini merupakan kelas atau kuliah terbuka yang disediakan oleh STT Garut bagi masyarakat yang membutuhkan solusi engineering, di mana beban belajarnya sama dengan perkuliahan di STT Garut.

“Tenaga pendidiknya berasal dari dosen program studi Teknik Industri, Teknik Sipil, dan Teknik Informatika. Sejumlah praktisi juga ikut menjadi tenaga pendidiknya, yakni dari unsur pemerintah dan perusahaan. Program ini memberikan pengetahuan dan keterampilan TIK dasar dan TIK lanjutan terkait bisnis online kepada calon instruktur Satuan Karya Pramuka Informatika,” jelasnya.

Kegiatan ini, diikuti 21 dari 39 anggota Pramuka yang telah mendaftar untuk mengikuti seleksi peserta kursus bina usaha gelombang pertama. Skor rata-rata hasil ujiannya adalah 70,23 atau baik. Hal tersebut memberi gambaran kemampuan awal calon instruktur Satuan Karya Informatika yang baik dan akan ditingkatkan melalui kegiatan kursus.

“Dalam pembelajarannya nanti, calon instruktur akan melaksanakan kegiatan pengabdian berupa literasi digital untuk anggota Pramuka Siaga, merekrut anggota Krida Bina Usaha dari anggota Pramuka Penegak dan Pandega, serta menjalankan kegiatan profit di Sanggar Bakti nya masing-masing,” katanya.

Rinda Cahyana berharap Sanggar Bakti Satuan Karya Pramuka Informatika di setiap kecamatan dapat menjadi Pusat Layanan Digital Kecamatan yang menjalankan layanan pembelajaran Pandu Wirausaha Desa Digital, layanan pemasaran produk desa pada tingkat kecamatan, dan layanan bantuan TIK.